"Hidup ini bagaikan seorang musafir yang sejenak beristirahat di bawah pohon yang rindang , kemudian ia harus berangkat lagi meneruskan perjalanan"
Kemanapun beranjak, dimanapun berpijak, juga bagaimanapun berjejak, pulang adalah memeluk ingatan.
Merantau dari dunia fana, dan menuju ke RUMAH keabadian.
Mengingatkan bahwa masa lalu hanyalah impian, hari esok
adalah keabadian, dan hari ini adalah kesadaran.
Dan tengoklah dengan hati cemas, adakah RUMAH itu seharum kesturi nikmat merasuk ataukah siksa laknat menyebar busuk yang menusuk. Penuhi dunia kemudian kosongkan, kecuali amal yang diacungkan.
Dan tengoklah dengan hati cemas, adakah RUMAH itu seharum kesturi nikmat merasuk ataukah siksa laknat menyebar busuk yang menusuk. Penuhi dunia kemudian kosongkan, kecuali amal yang diacungkan.
(Lubuk Pakam, 21 Ramadhan 1437 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar