Berniat tiap pagi membaca 1 juz, dan menghafal 1 ayat Al Qur'an, namun ditemui matahari telah meninggi.
Berangkat kuliah atau kerja dengan semangat sekedarnya saja.
Mencoba rutinkan sholat dhuha, namun adzan zuhur terdengar tiba-tiba.
Waktu terus berlalu, usia bertambah dan kita masih terlena.
Pagi berganti. Dan di waktu siang ingin selesaikan beberapa janji hari ini.
Namun pagi tadi meninggalkan tumpukan kerjaan, sehingga janji-janji terlalaikan.
Berniat istirahat sebentar, merebahkan tubuh yang lelah, tak terasa hingga 3 jam lamanya.
Langit mulai kehitaman, untaian permintaan maaf disampaikan kepada yang janjinya terabaikan.
Waktu terus berlalu, usia bertambah dan kita masih terlena.
Ketika malam datang. Niatan mempelajari ilmu dan lembur, namun masih saja lekat dengan android di tangan hingga tertidur.
Merancang tahajud dan witir di pekat malam, namun terlelap dengan hari yang suram.
Waktu terus berlalu, usia bertambah dan kita masih terlena.
Esok Pagi ?
Akankah terlulang, dengan rutinitas yang sama ?
Sampai kapankah kita harus mengulang pagi agar target bisa tercapai ?
Maukah kita hidup.
Dengan amalan yang ala kadarnya. Sedekah dan infaq sekedarnya ?
Maukah kita hidup.
Mempelajari ilmu seminimnya, mengamalkannya setengah-setengah, dan tak pernah mengajarkannya ?
Maukah kita hidup.
Silahturahim hanya ketika ada perlunya dan melalaikan kewajiban dakwah ?
Waktu terus berlalu, usia bertambah dan jangan lagi kita terlena.
Ubahlah !
Akhukum, Muhammad Novriyansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar