Kalaulah manusia itu diperintahkan untuk menyeru untuk perbaikan akhlak, maka cukuplah gelar Al Amin untuk dicontoh oleh penduduk Mekkah dan diserukan oleh Muhammad pada waktu itu. Karena kurang apalagi gelar Al Amin dan sikapnya yang telah diakui oleh penjuru penduduk dan dengan gelar itu Muhammad dicintai oleh masyarakatnya pada saat itu.
Perangai yang baik, sopan santun, jujur, cerdas, dapat dipercaya, dan kebaikan ada pada Muhammad pada saat itu..
Nyatanya Akhlak tidaklah cukup untuk dapat merubah keadaan masyarakat. Meskipun ia dipandang baik, bijaksana, cerdas, dapat dipercaya dan dapat dicontoh oleh setiap orang namun tetap saja ada kerisauan dalam dirinya, dimana perilaku Jahiliah yang masih ada pada masyarakatnya.
Namun sebaliknya, ketika ia memperkenalkan Islam di masyarakatnya, seketika itu ia pun dihina dan dicela atas apa yang dibawanya. Padahal saat itu ia tak menyalahi akhlak yang ada pada dirinya dan perilaku beliau tetap. Ia tetaplah jujur, baik, terpercaya, cerdas. Lalu apa yang salah ?
Ternyata ia hanya membawa dan mengemban islam yang tentu bukan hanya membawa akhlak semata, tetapi terdapat perasaan, pemikiran, dan aturan untuk mengatur penghidupan manusia yang bagaimana semestinya. Dan sebagai Al Amin itu tak berubah dan masih melekat di dalam diri Muhammad.
Bila akhlak itu adalah sesuatu yang hanya diemban oleh Muhammad saat datangnya risalah, maka betapa banyak manusia yang berakhlak dan mengikuti Muhammad pada saat itu. Namun ternyata akhlak pada saat itu bukanlah akhlak yang dimaksud dari islam.
Tentu, setelah Muhammad diangkat menjadi Nabi, ia membawa pemikiran, perasaan, dan aturan yang benar dan semestinya demikian. Dan bukanlah membawa akhlak berdasarkan perasaan semata yang dapat membutakan.
Maka, berdakwah bukanlah menuntut perubahan akhlak di masyarakat semata. Karena akhlak itu hanya bisa diemban oleh induvidu dan tak membawa perubahan pada masyarakat.
Maka dakwahkanlah pemikiran, perasaan dan aturan yang berlandaskan islam. Agar masyarakat perubahan masyarakat bukan berdasarkan berakhlak atau bukan sekedar mengubah perilakunya untuk membaik. Tetapi yang membuat masyarakat berubah karena mereka sadar adanya kewajiban dari Allah untuk memiliki akhlak yang berdasarkan perasaan, pemikiran, dan aturan-aturanNya. Itulah akhlak yang Rasulullah emban.
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no. 8952), Al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad (no. 273), al-Bayhaqi dalam Syu’ab al-Îmân (no. 7609), al-Khara’ith dalam Makârim al-Akhlâq (no. 1), dan lainnya)
- Tahun 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar