Selain menahan lapar dan haus
sampai waktunya berbuka, ada hal lain yang ditahan pada saat datangnya bulan
ramadhan yakni waktu libur untuk dapat pulang ke kampung halaman.
Kampung halaman senantiasa
menyisahkan banyak kenangan, manis, pahit, asin, pedas, dan beribu rasanya
lainnya. Meskipun tidak pulang pada masa liburan ini, ada satu hal yang sangat
saya rindukan pada saat pulang selain keluarga, rumah, dan teman-teman lainnya.
Yakni sebuah tempat, Masjid.
Masjid Amal Islamiyah Lubuk Pakam
adalah namanya. Iya, disini tempat paling nyaman untuk bangun sholat subuh dan
tempat paling nyaman tidur setelah sholat zuhur, saat masa akhir SMA dulunya.
Tempat paling asyik bermain lari dan bersembunyi, saat masa SD dulu. Menjadi
tempat yang dirindukan…
Terakhir ke Masjid itu, pada
liburan semester II (2014) dan VI (2016) masjidnya sudah direnovasi dengan a
new look dan fresh colour. Namun setiap
memandangi setiap sudut masjid, masih tergambar jelas bagaimana tata letak
bangunan lama masjid karena saat yang sama teringat pula bagaimana nakalnya
saya pada saat bermain-main disekitaran masjid. Berlari, bersembunyi,
mengganggu jamaah yang sholat dan sesekali memainkan pengeras suara masjid,
lalu dimarahi, membuat terkadang senyum-senyum sendiri membayangkan kekonyolan
saat kecil dulu.
Sebelum seperti saat ini (sudah
ber-AC dan direnovasi), ruang masjid kelihatan begitu luas namun begitu panas,
kelihatan tidak elegan, dan tak tertata rapi. Dulu, halaman depan masjid cukup
luas dan ditumbuhi bunga-bunga yang sangat cocok untuk menyembunyikan sandal
anak-anak lainnya. Tapi kini sudah begitu tertata begitu rapi kondisi tata
letak masjidnya dan tampak begitu fresh. Semoga tetap terjaga kemanannya dan
jamaah semakin terus bertambah.
==============================
Dari cerita saya diatas, saya
menyadari bahwa sudah bertambah tua dan semakin dewasa. Disaat itu pula, saya bersyukur
karena dari kecil hingga saat ini saya dibiasakan untuk selalu berjamaah di
Masjid, meskipun dulu hanya untuk ketemu teman dan untuk bermain-main. Dari
tujuan main-main tadi, saya terbiasa dan sudah mengerti kenapa harus ke Masjid
dan merindukan Masjid Amal Islamiyah Lubuk Pakam ini. Karena di saat
pemuda-pemuda menjauh dan dijauhkan dari Masjid dengan berbagai macam frame monsterisasi
islam, saya telah disadarkan pentingnya peran masjid bagi seorang muslim.
=============================
Bagi orang yang beriman, kita
telah memilih Islam sebagai agama kita (bukan warisan orang tua), maka kita
menjadikan Allah SWT sebagai tujuan alamat segala aktivitas kita dan jangan
sampai salah alamat. Karena bisa jadi, aktivitas kehidupan kita tidak beralamat
kepada Allah SWT tetapi selainNYa seperti uang, bos, wanita, dan lainnya.
Apabila telah menjadikan Allah SWT sebagai tujuan alamat maka kita akan
termotivasi dari setiap pesanNya di baca di dalam Al-Qur’an dan perkara apa
saja yang disampaikan oleh Rasul-Nya, Muhammad SAW.
Berikut adalah hadist dan ayat
yang seharusnya kita bersemangat untuk mendatangi masjid :
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka
merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapatkan petunjuk
(dari Allah ta’ala)” (Qs. At Taubah : 18)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada
hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2)
seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina
oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata,
‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan
satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa
yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada
Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskyakinlah an air matanya.” (HR. Bukhari)
Dari Abi Sa’id Al Khudri bahwa
Rasulullah SAW bersabda “Apabila kalian
melihat seseorang yang biasa mengunjungi masjid, maka bahwa orang tersebut telah beriman.”(H.R.
Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar