‘Sebauh nama’
bukannya ‘sebuah nama’ ?
Tidak, judul tulisan ini sengaja dibuat salah, agar
sekiranya kita bisa lebih memaknai sebuah kata-kata, dibalik judul maupun nama.
Judul dan nama merupakan pengenal sebagai pembeda,
panggilan, dari sesuatu yang telah banyak jumlahnya.
Andaikan dari awal pembuatan blog ini jumlah artikel yang
saya ingin buat jumlahnya hanya satu, maka saya tak perlu repot untuk menulis
dan menentukan judul-judul dari tulisan saya. Namun, karena dibalik judul utama
blog ini disertai tulisan yang beraneka ragam dengan makna yang bermacam, maka
saya membuat judul yang berbeda. Ini tujuannya agar dapat langsung menarik
pembaca dan lebih mudah mencari tulisan yang diinginkan. Tentu saja judulnya
harus sesuai dengan isinya.
Begitu juga dengan manusia. Jumlah manusia sudah tak
terhitung lagi sejak hidupnya Nabi Adam hingga saat ini. Maka manusia dengan
manusia lainnya, dikenal dengan sebuah sebutan nama, agar sebagai pengenal dan pembeda.
Dengan adanya nama, maka untuk menemukan seseorang ditengah jutaan ribuan akan termudahkan.
Pemberian nama pada manusia menjadi point pertama yang
dilakukan manusia saat lahirnya seorang anak manusia. Nama manusia menjadi doa
dan harapan seperti apa sosok si anak manusia ketika menjadi manusia dewasa telah
mampu berpikir. Tak jarang banyak orang kata “Namanya bagus, baik, namun keperibadiannya belum sesuai dengan namanya.”
Tidak apa-apa, mungkin belum saja.
Dibalik seluruh pemberian nama atau judul dikehidupan
manusia terdapat satu nama dan sebutan terbaik dan terkeren bagi manusia yakni
sebagai khilafah fil ardh. Sebutan ini
langsung diberikan dari Sang Maha Pencipta.
Ironinya, nama ini diperlakukan hampir sama dengan nama-nama
yang bagus dan baik pemberian manusia, karena sangat kontra dengan makna yang
sebenarnya.
Iya kita harus terus terang, sebagai penjaga bumi, justru membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah didalamnya.
Lantas bagaimana ?
Sejatinya, masih ada kesempatan untuk menghadirkan kesesuaian antara kehidupan dan sebuah nama yang tersemat pada kita.
Mari kita merubah ironi dan kontradiksi itu !
Semoga kita semua menyadari akan beban nama terbaik tersebut dan mengupayakan nama terbukti sebelum ajal menjemput...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar